Latest Entries »

Rabu, 10 Maret 2010

Kerja Bangku

Dalam praktikum Proses Produksi saya mendapatkan 7 modul, ini adalah modul pertama. Isinya dapat dilihat berikut ini….

bahan yang saya posting ini referensinya adalah buku petunjuk praktikum Proses Produksi yang di sususn oleh tin asisten praktikum Proses Produksi.

1.1. Tujuan

Mempelajari proses pengerjaan logam (pembuangan sebagian logam) menggunakan gergaji dan kikir dengan ketrampilan tangan. Ketrampilan ini ditujukan untuk melatih cara memegang alat bantu dan cara menggunakannya. Praktikum ini dititikberatkan pada pembuatan rata permukaan dari suatu benda kerja dengan cara pengikiran.

1.2. Dasar Teori

1.2.1. Mencegah Kecelakaan Ringan

1. Jangan memakai kikir tanpa gagang

2. Jangan salah menjepit benda kerja pada tanggem.

3. Jangan memakai alat yang tidak sempurna, misalnya martil dengan kepala kendor.


1.2.2. Alat-alat Bantu

1.2.2.1. Penggaris

Penggaris mempunyai berbagai macam ukuran dengan pembagian yang berbeda-beda, dibuat dari baja tahan karat. Pembagian pada penggaris akan dapat dibaca dengan mudah jika penggaris diolesi dengan kapur.

1.2.2.2. Penyenter / Penitik Pusat

Penyenter dibuat dari baja karbon tinggi, disepuh keras dan dimudakan (heat treatment) titik matanya mempunyai sudut 90°. Kepalanya dibiarkan lunak agar dapat menahan pukulan martil.

1.2.2.3 Pembagi / Jangka tusuk

Jangka tusuk digunakan untuk melukis busur dan lingkaran dengan teliti. Terdapat dua macam, yaitu:

a. Jangka sayap

b. Jangka pegas dengan penyetelan halus

1.2.2.4 Jangka

Ada tiga macam, yaitu:

1.2.2.4.a. Jangka luar

Digunakan untuk mengukur batang bulat, ukuran tebal plat dan untuk menguji kesejajaran permukaan-permukaan.

1.2.2.4.b. Jangka dalam

Digunakan untuk mengukur garis tengah lubang, jarak antara pundak dan sisi-sisi lubang untuk menguji kesejajaran.

1.2.2.4.c. Jangka banci

Digunakan untuk menarik garis sejajar pada tepi benda kerja, melukis garis tengah dan mencari titik pusat batang bulat dengan melukis busur-busur dari posisi yang berbeda-beda.

1.2.2.5. Meja datar

Meja datar dibuat dari besi tuang, digaruk dengan alat yang dilakukan dengan tangan agar benar-benar datar. Mempunyai tiga buah kaki agar berdiri dengan tegak. Bagian bawahnya diberi rusuk-rusuk yang kuat untuk mencegah agar meja tidak mengeliat. Meja datar ini digunakan untuk menguji kerataan permukaan dan untuk melukis balok gores dan plat siku.

1.2.2.6. Balok gores

Balok gores dibuat dari baja karbon tinggi yang disepuh keras dan diasah. Alasnya dapat berbentuk segi empat panjang dengan alur “V“ dibagian bawahnya agar dapat dipasang pada bahan bulat. Terdapat dua buah pena lokasi untuk disandarkan pada tepi meja datar. Bila dilengkapi dengan penyetelan halus, kadang-kadang disebut sebagai pengukur permukaan. Digunakan juga untuk melukis, menguji ketepatan permukaan, menyiku benda keras pada mesin bubut, dan menemukan titik pusat ujung batang.

1.2.2.7. Balok “V“

Balok ini akan menampung batang bulat bila akan melukis titik pusat untuk membubut, mengebor, dan sebagainya. Dilengkapi dengan jepitan untuk memegang batang bulat bila mengebor lubang tegak lurus pada sumbu lubang.

1.2.2.8. Pena gores

Pena gores dibuat dari baja karbon tinggi, disepuh keras dan dimudakan.

1.2.2.9. Plat siku

Plat ini dibuat dari besi tuang dan permukaan luarnya dibuat dengan mesin. Digunakan untuk menopang benda kerja, melukis, dan untuk menopang saat mengebor dan membubut. Dilengkapi dengan alur untuk dapat diikat dengan baut pada meja bor.

1.2.2.10. Siku-siku baja

Digunakan untuk menguji kesikuan tepi dan melukis garis tegak lurus. Permukaannya disepuh keras dan diasah. Baloknya mempunyai takik untuk celah.

1.2.3. Penyelesaian Akhir

Penyelesaian akhir diperlukan untuk mencegah oksidasi dan menambah wajah logam. Agar diperoleh penyelesaian akhir yang baik pada baja lunak, pertama permukaannya dikikir, dimulai dengan kikir kasar dan kikir halus. Proses pengikiran diakhiri dengan pengikiran melintang pada permukaannya.

1.2.4. Bagaimana Logam Dipotong

Logam dipotong oleh gerakan menyayat. Logam disayat mendahului tepi alat, mulai mengikal keatas pada mata alat. Dengan demikian menggunakan gaya tekan yang cukup besar tepat dibelakang tepi potong. Bagian alat yang menerima beban ini disebut titik tekan. Tepi potong alat yang datang kemudian, memberikan penyelesaian permukaan benda seperti yang diinginkan. Potongan-potongan yang dibuang oleh alat disebut beram.

1.2.4.1. Gergaji Sengkang

Gigi bilah gergaji hampir tegak lurus terhadap sumbu memanjang bilah. Dengan demikian memberikan kemiringan yang sangat kecil pada sisi depan gigi. Sudut “a” adalah kecil, maka lebih banyak logam tersedia dibelakang ujung potong yang memberikan kekuatan yang lebih besar pada gigi. Sudut “b” yang jauh lebih besar, sekedar untuk memudahkan potongan-potongan lepas.

Terdapat jenis-jenis gergaji yang dapat disetel dan tidak dapat disetel, dibuat dari baja picak atau baja berbentuk pipa. Jenis yang dapat disetel menggunakan bilah dari bermacam ukuran panjang. Pena penjamin bilah dapat diputar 90° untuk memungkinkan memotong dalam.

1.2.4.1.a. Gergaji ringan

Dipakai dengan bilah berukuran 150 mm. Dipergunakan untuk pekerjaan ringan, karena gergaji sengkang terlalu canggung. Toleransi ulir bilah 0,75 mm.

1.2.4.1.b. Kikir tekan

Jenis gergaji sengkang dengan bilah dibuat dari baja fleksibel yang ditangani dengan pengolahan panas khusus. Bilah tidak akan macet, akan memotong ke setiap arah dan dapat digunakan untuk memotong bentuk yang rumit. Bilah ini berukuran panjang 200 mm dan dapat halus, sedang atau kasar.

1.2.4.1.c. Bilah gergaji sengkang

Ukuran panjang bilah ditentukan oleh jarak antara lubang-lubangnya. Set gigi berarti bahwa gigi-gigi itu bergantian dibengkokkan ke kanan dan ke kiri yang membuat potongan gergaji lebih lebar daripada bilahnya, sehingga mencegah kemacetan.

Jenis


Kisar Ulir


Penggunaan

1.Fleksibel

Baja tungsten rendah dengan hanya gigi-giginya


1,4 mm

18 gigi per 25 mm


Bagi yang kurang terampil. Gigi patah bila salah menggunakannya, tetapi bilah jarang patah.

2.Disepuh keras seluruhnya


1,4 mm – 0,75 mm

18-32 gigi per

25 mm


Tajamnya lebih lama, lebih kaku dan mudah patah. Presisi, tetapi hanya untuk yang terampil.

3.Baja-cepat tinggi


1,4 mm – 0,75 mm

18-32 gigi per

25 mm


Mahal, tetapi tajamnya tahan lama. Dengan memotong cepat, digunakan untuk logam keras, namun mudah patah.

1.2.4.1.d. Memilih bilah

Ini tergantung pada :

ü Bahan yang akan dipotong, makin lunak bahannya, makin kasar bilahnya.

ü Bentuknya dan ukuran tebal benda.

Sekurang-kurangnya tiga buah gigi harus mengenai bahan, berarti bilah halus digunakan untuk memotong pipa dan bahan tipis. Bilah dilengkapi dengan gigi-gigi yang menunjuk searah dengan sengkang. Benda kerja harus diatur sedemikian rupa, sehingga penggergajian dilakukan vertikal. Sengkang harus dipegang teguh oleh pekerja dan bilah harus memotong pada gerak ke depan seperti halnya mengikir. Tekanan ke bawah dilepas pada langkah balik.

1.2.4.2. Kikir

Gigi kikir itu hampir serupa dengan bentuk gigi bilah gergaji, maka walaupun sukar dilihat gerak potong kikir adalah serupa dengan gerak potong bilah gergaji. Kikir dibuat dari baja karbon tinggi yang disepuh keras dan dimudakan (heat treatment). Tangkainya dibiarkan lunak agar kuat. Badan kikir keras dan rapuh, maka hampir semua kikir harus disimpan secara terpisah dan dilindungi untuk mencegah patah. Kikir diklasifikasikan menurut ukuran panjang, badan dan guratannya.

Derajat kekerasan kikir adalah kasar setengah kasar dan sangat halus.

Guratan tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak.

Guratan ganda dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum. Satu set guratan membuat sudut 45°, yang lain 70°, kedua-duanya terhadap sumbu memanjang kikir.

Guratan parut digunakan untuk pekerjaan kasar pada bahan lunak, misalnya alumunium.

1.2.4.3. Macam-macam Kikir

Ø Picak

Kikir ini untuk pekerjaan yang bersifat umum, guratannya ganda, ukuran panjangnya 100 mm hingga 450 mm. Kikir picak tirus badannya berbentuk persegi empat panjang dan ukuran lebarnya menirus sekitar sepertiga dari ujungnya. Tidak mempunyai tepi polos, kedua tepi digurat tunggal. Kikir ini digunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum.

Ø Kikir kasar rata

Guratan ganda ataupun tunggal. Satu tepi tidak dapat digurat yang disebut tepi polos, bermanfaat untuk mengikir pundak. Ukuran panjang guratan ialah antara 100 mm hingga 500 mm.

Ø Bujursangkar

Guratan ganda pada keempat muka. Dipergunakan untuk membuat jalur, menyiku celah dan pundak bujursangkar. Ukuran panjangnya guratan 100 mm hingga 500 mm.

Ø Segitiga

Guratan ganda pada ketiga muka. Digunakan untuk sudut-sudut yang canggung dan lebih kecil daripada 90°. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 300 mm.

Ø Bulat

Guratan tunggal atau ganda. Digunakan untuk permukaan yang lengkung, meluaskan lubang. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 500 mm. Kikir bulat kecil dikenal sebagai alat kikir buntut tikus.

Ø Setengah bulat

Guratan ganda satu permukaan berbentuk cembung. Dipergunakan untuk pekerjaan yang bersifat umum dan mengikir lengkungan bagian dalam. Ukuran panjangnya 100 mm hingga 450 mm.

Ø Kikir tipis

Guratannya ganda. Badannya persegi empat panjang, tetapi jauh lebih tipis daripada kikir-kikir lainnya. Dipergunakan untuk mengikir alur yang sempit, misalnya untuk mengepas bubungan kunci pintu.

1.2.4.4. Menggunakan Kikir

Semua kikir harus memakai gagang agar enak dipakai untuk keamanan. Kikir yang macet-keadaan yang dikenal sebagai tersumbat akan menggores benda kerja, harus dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat atau karton. Untuk mencegah kemacetan kikir sebaiknya dioles dengan kapur tulis. Kikir mengikir pada langkah ke depan. Setiap penekanan yang diterapkan, dilepaskan pada langkah balik. Kikir harus dipegang mendatar dan jangan sampai mengayun. Bagi pengukuran yang berat, gagang dipegang dengan telapak tangan, ujung kikir digenggam dengan tangan kiri dan ditekan sedikit. Jika ingin mengikir halus, ujung kikir diletakkan antara ibu jari dan jarik telunjuk. Saat mengikir melintang kikir harus diletakkan melintang benda kerja, tegak lurus padanya. Jari-jari kedua belah tangan menggengam kikir yang digerakkan ke belakang dan ke depan sepanjang benda kerja.

1.3.Alat dan Bahan yang digunakan

1. Mesin bor dan mata bor (5mm)

2. Pena gores

3. Penggaris siku

4. Tanggem

5. Stopwatch digital

6. Meteran

7. Penitik

8. Palu

1.4. Cara kerja

1. Mempersiapkan peralatan kerja dan benda kerja

2. Menentukan permukaan yang akan dikerjakan pertama

3. Menjepit benda kerja pada tanggem

4. Mengukur benda kerja dengan meteran sesuai dengan tempat yang akan dibor.

5. Menitik tempat yang akan dibor sebagai titik pusat dengan penitik.

6. Memasang benda kerja pada mesin bor

7. Mencatat waktu yang diperlukan selama mengebor benda kerja.

Baca Selanjutnya »»

LAS

Definisi las adalah: suatu proses penyambungan plat atau logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan. Yaitu dengan cara logam yang akan disambung dipanaskan terlebih dahulu hinga meleleh, kemudian baru disambung dengan bantuan perekat ( filler ). Selain itu las juga bisa didefinisikan: sebagai ikatan metalurgi yang timbul akibat adanya gaya tarik antara atom.

Bedasarkan pelaksanaannya las dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Pengelasan Cair

Dimana logam induk dan bahan tambahan dipanaskan hingga mencair, kemudian membiarkan keduanya membeku sehingga membentuk sambungan.


2. Pengelasan Tekan

yaitu dimana kedua logam yang disambung, dipanaskan hingga meleleh, lalu keduanya ditekan hingga menyambung Adapun pengelasan tekan itu sendiri dibagi menjadi :

a. Pengelasan tempa Merupakan proses pengelasan yang diawali dengan proses pemanasan pada logm yang diteruskan dengan penempaan (tekan) sehingga terjadi penyambungan logam. Jenis logam yang cocok pada proses ini adalah baja karbon rendah dan besi, karena memiliki daerah suhu pengelasan yang besar.

b. Pengelasan tahanan
Proses ini meliputi :

1. Las proyeksi

Merupakan proses pengelasan yang hasil pengelasannya sangat dipengaruhi oleh distribusi arus dan tekanan yang tepat. Prosesnya yaitu pelat yang akan disambung dijepit dengan elektroda dari paduan tembaga, kemudian dialiri arus yang besar.

2. Las titik prosesnya hampir sama dengan las proyeksi, yaitu pelat yang akan disambung dijepit dahulu dengan elektroda dari paduan tembaga, kemudian dialiri arus listrik yang besar, dan waktunya dapat diatur sesuai dengan ketebalan pelat yang akan dilas.

3. Las Kampuh Merupakan proses pengelasan yang menghasilkan sambungan las yang kontinyu pada dua lembr logam yang tertumpuh. Ada tiga jenis las kampuh, yaitu las kampuh sudut, las kampuh tumpang sederhana dan las kampuh penyelesaian.

3. Pematrian

adalah seperti pengelasan cair, akan tetapi bedanya adalah penggunaan bahan tambahan/ filler yang mempunyai titik leleh dibawah titik leleh logam induk. Pengelasan fusion dapat dibedakan menjadi :

a. Pengelasan Laser
Merupakan pengelasan yang lambat dan hanya diterapkan pada las yang kecil, khususnya dalam industri elektronika.

b. Pengelasan Listrik

berkas elektron Pengelasan jenis ini digunakan untuk pengelasan pada logam biasa, logam tahan api, logam yang mudah teroksidasi dan beberapa jenis paduan super yang tak mungkin dilas.

c. Pengelasan thermit
Merupakan satu-satunya pengelasan yang menggunakan reaksi kimia eksotermis sebagai sumber panas. Thermit merupakan campuran serbuk Al dan Oksida besi dengan perbandingan 1 : 3

BRAZING

Brazing adalah Proses pada sambungan dua potongan bagian metal dengan menerapkan panas dan menambahkan filler metal. Filler/pengisi, yang mana mempunyai suatu titik-lebur yang lebih rendah dibanding dengan metal yang akan di sambungkan. Pada part barazing dengan clearance yg kecil kecil, pengisi bisa mengalir ke dalam sambungan oleh gaya kapilaritas. Temperatur dari cairan pengisi pada brazing melebihi 800°F ( 430°C). Pada pekerjaan solder/pematrian, suatu proses terkait, filler/pengisi metal di bawah temperatur itu. Sambungan Brazing pada umumnya lebih kuat dari sambungan solder. Kebanyakan metal dapat dibrazing, dan cakupan dari campuran logam tembaga yang tersedia telah meningkat ketika campuran logam baru dan kebutuhan jasa baru diperkenalkan. Sambungan Brazing adalah sangat dapat dipercaya dan digunakan secara ekstensif pada roket, mesin jet, dan pesawat terbang komponen.

Brazing berbeda dengan welding, di mana terletak pada temperatur tinggi yang digunakan, material dasar meleleh dan material pengisi mempunyai komposisi yang sama dari material dasar. Dengan dua sambungan pada geometri yang sama, suatu sambungan brazing tidak sekuat las-lasan tetapi jika dirancang & dieksekusi, suatu sambungan brazing adalah lebih kuat dari parent metal. perhitungan yang cermat pada sambungan geometri menghasilkan kekuatan pada sambungan itu & pemeriksaan dengan baik antara dua komponen yang di sambung bagaimanapun, dapat menghasilkan sambungan brazing yang sangat kuat juga. Sasaran sambungan menjadi ilmu ukur yang paling lemah untuk kekuatan yang dapat diregangkan. Lap joint/sambungan bertumpuk adalah banyak lebih kuat.

Keuntungan Brazing

* Temperatur rendah pada brazing dan brass-welding adalah sedikit kemungkinan terjadinya distorsi pada benda kerja
* Hubungan temperatur yang rendah dengan brazing Vs welding dapat meningkatkan kecepatan sambungan dan mengurangi bahan bakar pemakaian gas.

* Brazing dapat lebih mudah untuk pemula untuk belajar dibanding mengelas.

* Untuk benda kerja yg tipis ( e.g., pelat logam atau pipa thin-walled) brazing adalah lebih sedikit untuk mengakibatkan burn-through.

* Brazing juga suatu teknik yang efektif dan murah untuk produksi massal. Komponen dapat dirakit dengan plug material pengisi yang diposisikan pada sambungan dan kemudian dipanaskan di dalam suatu tungku perapian atau melewati pemanasan stasiun assembly. Pengisi yang dipanaskan kemudian mengalir ke dalam sambungan oleh capillary action.

* Sambungan Braze-welded biasanya mempunyai embun/manik-manik yang tidak memerlukan tambahan menggerinda atau finishing. material pengisi yang paling umum adalah warna emas, tetapi pengisi yang lebih cocok memenuhi warna dari material dasar dapat digunakan jika penampilan di butuhkan.

Soldering

Soldering (proses menyolder) didefinisikan dengan “menggabungkan beberapa logam (metal) secara difusi yang salah satunya mempunyai titik cair yang relatif berbeda”. Dengan kata lain, kita bisa menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal) dimana salah satunya mempunyai titik cair relatif lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik cair paling rendah akan lebih dulu mencair. Ketika proses penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka logam yang mencair tesebut akan kembali membeku dan menggabungkan secara bersama-sama metal yang lain. Proses menyolder biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk menempelkan/menggabungkan komponen elektronika pada papan circuit (PCB).

• Las dengan SMAW (Shielded Metal Arc Welding)/ Stick

termasuk jenis las listrik dengan elektroda termasuk sebagai filler metal, sering di sebut consumable electrode. Elektroda (filler metal) di bungkus oleh material pembungkus, yang berfungsi untuk:

• Membentuk gas pelindung

• Menstabilkan busur listrik

• Berfungsi sebagai flux untuk mengikat pengotor dalam logam cair

• Membentuk slag sebagai lapisan pelindung daerah lasan

• Mengurangi percikan logam cair dan menaikkan deposit logam

• Menambahkan unsur paduan di weld metal

• Meaikkan penetrasi busur listrik

· Mempengaruhi bentuk manik las

· Sebagai penambah pada logam pengisi

Klasifikasi elektroda menurut AWS (American Welding Society):

E 70 1 8

E = elektroda, bisa carbon steel atau low-alloy steel

70 = kekuatan sambungan las sebelum di lakukan treatment selanjutnya. Pada cotoh ini 70 ksi.

1 = posisi pengelasan.

Ada 4 posisi pengelasan: flat, horizontal, vertical, over head.

1: all, 2: flat and horizontal, 3: flat only

8 = tipe pelapis.

Ada 8 tipe pelapis;

0: cellulosic, cellulosic + Ca and K;

2 : Titania;

3 : High titania-potassium;

4 : titania + iron powder;

5 : low hydrogen (lime);

6 : low hydrogen + potassium;

7 : cellulosic + iron powder;

8 : low hydrogen + iron powder.

Material Pembungkus Elektroda:

* Cellulosic : 50% SiO2, 15% TiO2, FeO, MgO, Na2O, 30% volatile

* Titania : 30% SiO2, 15% TiO2, FeO, MgO, Na2O, 30% volatile

Keuntungan manual welding (MMA/SMAW):

· welding equipment yang di gunakan simple

· beberapa jenis flux dapat di plih sesuai dengan sifat mekanik yang diinginkan

· lebih tahan terhadap angin di banding proses yang memakai gas pelindung

· memungkinkan pengelasan pada segala posisi

* Las GMAW (Gas Metal Arc Welding)/ Mig

Pada metode pengelasan ini, gas pelindung juga sebagai filler metal. Gas yang digunakan sebagai pelindung sama dengan gas yang digunakan pada GTAW, yaitu Ar, He, dan C02, dialirkan selama proses pengelasan. Metode ini juga digunakan intuk mengelas logam yang reaktif terhadap oksigen. GMAW digunakan untuk mengelas bagian yang tebal, karena slag yang terjadi ketika pengelasan multipass tidak akan terjadi.

Keuntungan MIG welding:

* semua posisi
* deposition rate lebitinggi disbanding SMAW
* diperlukan welder skil lebih rendah di banding SMAW
* pengelasan dapat dilkukan secara kontinyu
* memerlukan post weld cleaning lebih sedikit

* Las GTAW (Gas Tungsten Arc Metal)/ TIG (Tungsten Inert Gas)

Gas inert yang biasanya di gunakan adalah wolfram untuk pelindung yang bagus sehingga atmosfir udara tidak masuk ke daerah lasan. Namun sekarang di gunakan Co2 (tidak inert) karena lebih murah dan stabil.

Elektroda tungsten bukan sebagai filler metal, sehingga perlu filler metal dari luar untuk mengisi gap sambungan. Filler metal bersama logam induk akan di cairkan oleh busur listrik yang terjadi antara elektroda dengan logam induk.

Metoda ini biasanya di gunakan untuk mengelas logam yang reaktif terhadap oksigen seperti paduan alumunium, magnesium, dan titanium. Metoda ini juga cocok untuk pelat tipis sampai dengan 5 mm.

Keuntungan TIG welding:

· sambungan las dengan kualitas terbaik

· bisa di lakukan pengelasantanpa filter material

· pengontrolan heat input sangat mudah

· tanpa percikan las

· distorsi sangat rendah

• Las SAW (Submerged Arc Welding)

pada pengelasan ini busur listrik di lindungi oleh serbuk flux yang terdiri dari lime, silica, MnO, CaF. Prinsip pada pengelasan ini hampir sama dengan pengelasan pada SMAW. Bedanya dengan SMAW adalah pada SAW flux tidak di bungkus ke elektroda, menggunakan elektroda kontinu, arus lebih tinggi sehingga dapat digunakan untuk mengelas benda yang lebih tebak hanya dengan langkah yang sedikit.

Pada pengelasan ini menggunakan logam pengisi kontinu berupa gulungan kawat. Besaran arus listrik AC/DC antara 600-2000 amper dan besaran voltase listrik AC/DC sampai dengan 440 volt. Bisanya di gunakan untuk mengelas pipa penyalur minyak dan gas.

Keuntungan Submerged Arc Welding (SAW):

· depositon rate sangat tinggi

· kualitas pegelasan sangat tinggi

· bisa di gunakan untuk otomalisasi

· tidak memerlukan skil operator yang tinggi.

Baca Selanjutnya »»

Senin, 01 Maret 2010

Mesin perkakas adalah alat mekanis yang ditenagai, biasanya digunakan untuk mempabrikasi komponen metal dari sebuah mesin. Kata mesin perkakas biasanya digunakan untuk mesin yang digunakan tidak dengan tenaga manusia , tetapi mereka bisa juga di gerakan oleh manusia bila dirancang dengan tepat. Para ahli sejarah teknologi berpendapat bahwa mesin perkakas sesungguhnya lahir ketika keterliabtan manusia dihilangkan dalam proses pembentukan atau proses pengecapan dari berbagai macam peralatan. Mesin bubut pertama dengan kontrol mekanis langsung terhadap alat potongnya adalah sebuah bubut potong ulir bertahun 1483.[1] .Mesin bubut ini membentuk aliran ulir pada kayu.

Mesin perkakas pertama yang dijual untuk umum diciptakan oleh Matthew Murray di England sekitar tahun 1800.

Baca Selanjutnya »»